January 11, 2016

IKHLAS

Salam

Waktu jaman masih kecil -angkatan tua 😒- inget gak sih pernah sempat populer kata-kata, daripada sakit hati lebih baik sakit gigi, yap ini adalah sepenggal lirik dari lagu dangdut yang dibawakan oleh alm. om Meggy Z -sok kenal. Tapi setiap inget kata-kata itu, me like.. seriously?!! karna siapa sih yang suka ngerasain menderitanya cenat-cenut saat sakit gigi. Sebagai seseorang yang terbilang cukup sering mengalami sakit gigi di masa kecilnya -akibat malas sikat gigi- tentu aku adalah salah satu orang yang akan memilih untuk bilang "mendingan sakit hati deh.." kalau disodorin pertanyaan 'pilih mana' diantara keduanya -tetep kalo bisa ga dua-duanya deh 😣. Wajar kan yah kalo ngasih jawaban yang objektif kayak gituh karna sesungguhnya di saat itu -diantara dua pilihan 'sakit'- aku ga tau apa yang dimaksud dan gimana rasanya 'sakit hati' -haiisshhh 😢. Kalau membahas pada kata ' sakit hati' disini sepertinya semua setuju yah ini merujuk pada masalah asmara -cuitcuit 😝, bukan sakit hati semacam misalkan "kok dikelas ga ada sih yang mau sekelompok sama gue.." -kemudian sakit hati, atau "kok nyokap selalu ngebela sodara gue yang lain padahal kan gue anaknya juga.." -kemudian sakit gigi.. loh lawak ya kakaknya 😩. Yah intinya begitu deh. Karna percayalah, pemilik blog ini pernah mengalami yang namanya sakit hati yang amat sangat perih pedih dan mendalam -lebay ah 😧. Yah pada intinya begitu lah, tapi sebenarnya bukan milih sakit hati atau sakit gigi yang mau dibahas.

Ikhlas, satu kata yang sangat mudah diucapkan, namun sangat sulit -awalnya- untuk dilakukan dan diterapkan dalam kehidupan. Terus apa hubungannya sama lagunya alm. Meggy Z??!!!! -kemudian hening 😮. Well karna si empunya blog ini pernah ditanya lebih pilih mana, sakit hati atau sakit gigi, dan seperti yang sudah dijabarkan diatas sebelumnya tentu saja pilih sakit hati karna memang belum pernah merasakannya pada saat itu. Tapi seketika juga masalah terpecahkan dengan sanggahan dari si penanya, "kan ada dokter gigi yang bisa ngobatin..", ng.. iya juga sih, walau harus melewati jalan panjang, mahal dan menyakitkan sampe bengkak-bengkak tuh pipi, in the end ada profesi ber-title drg. yang punya ilmu dan keahlian untuk ngobatin sakit gigi kita -dan atas izin dari Allah swt juga tentunya 😁. Terus kalau sakit hati gimana, yang ngobatin siapa?? Karna saat itu belum pernah ngalamin ya jadi ga kepikiran juga apa ada gituh dokter hati -eeaaa 😌

Sampai pada akhirnya, sekitar setahun yang lalu -atau lebih- si empunya blog merasakan juga yang namanya sakit hati -taddaaa 😤.. yes I found my self in a shocked condition. Setelah kurang lebih delapan tahun memiliki hubungan yang cukup serius dengan seseorang, dan pertama kalinya -semoga jadi yang terakhir- hubungan kami berakhir begitu saja. Berat??? Sangat!!! Mungkin beberapa orang akan bilang, yaelah lebay amat, masih banyak urusan lain yang lebih penting daripada urusan asmara. Ya betul aku juga setuju sekali kalau itu ☺. Tapi masalahnya aku juga punya pola pikir yang sama seperti kebanyakan orang, menganggap remeh masalah orang lain karna merasa tidak pernah mengalami masalah yang sama, atau membayangkan masalah yang dialami orang lain itu tidak separah kelihatannya padahal kita sendiri tidak mengalami dan tidak tahu benar masalah yang dialami orang lain. Bisa dibilang tahun lalu, 2015, adalah titik balik dalam hidupku, aku menyebutnya jungkir balik dunia laras, salah satu chapter yang berisi banyak pembelajaran dalam buku kehidupanku -cailah 😉😁. Aku memulai hubungan sejak 2007, saat aku berusia sekitar 19 tahun -yak ketahuan deh tuak 😅. Mungkin sebenarnya semua masalah bertahap sampai pada akhirnya berujung pada kandasnya hubungan kami, tapi tetap ada satu pemicu utama yang menyebabkan itu semua. Sakit? Bingiittt!!! 😢 tapi cukup disimpan dalam hati sajalah 😊, because you can't start the next chapter of your life if you keep re-reading the last one, right??!!! -tapi seriusan, pokoknya mah sedih kalo diceritain 😢😳

Awalnya benar-benar campur aduk semua perasaan, sedih perih pedih sakit marah murka kecewa sesal benci.. dan masih banyak lagi perasaan negative yang berkecamuk dalam hati, semuanya lengkap kayak martabak telor istimewa special yang telornya telor bebek -eeaaa laper 😟. Sempat sih bertanya-tanya dalam hati mikir, kenapa bisa ini terjadi, kenapa aku yang mesti ngalamin -kejadian yang biasanya cuma ditonton dalam drakor 😂😅, kenapa ini, kenapa itu. Mau marah, ya marah sama siapa kalo dipikir-pikir lagi. Toh semuanya ga akan pernah bisa kembali pada keadaan seperti sediakala. Nangis tiap malam cuma menghasilkan bangun pagi dengan mata sembab. Berat badan nyusut -Alhamdulillah ada hikmahnya juga patah hati, walaupun naik lagi dalam waktu singkat 😂😂. Tidak mau berlarut terhanyut dalam keadaan gamang dan bimbang -galau kali yak kalo kata anak jaman sekarang 😯, aku mencoba menenangkan hati dan pikiran ku secepat mungkin, dan kembali menyerahkan segalanya kepada sang empunya hidup, Allah swt. Aku yakin dan percaya kalau yang maha adil ga akan pernah membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (Al Baqarah 286). Jadi aku yakin aku pasti bisa melewati semua ini. Tapi gimana caranya...

Ok yang pertama harus kulakukan adalah berdamai dengan diriku, mencoba menerima keadaan diriku sendiri saat ini, mengakui kesalahan dan segala kurang yang ada pada diriku. Ga mudah, tapi aku terus belajar. Walaupun pada akhirnya hubungan kami berakhir dengan cara yang menyakitkan, aku juga harus mengakui dan menerima bahwa tidak seharusnya aku melimpahkan semua kesalahan pada mantan pasangan-ku dulu. Ya apa yang dia lakukan jelas salah dan menyakiti hati ku, yang menyebabkan berakhirnya hubungan kami, tapi seiring waktu berjalan aku mulai menerima, menyadari.. bahwa sifat dan keegoisan diriku juga lah yang menghancurkan hubungan kami,  menyakitinya, yang membuatnya melakukan hal yang salah. Menerima, mengakui dan pada akhirnya.. aku harus  memberanikan diri untuk mengucap kata maaf. Dan tentu saja, aku juga harus berlapangdada untuk memaafkan kesalahannya. Sulit dan berat, but I think it's worth a try.

sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging, jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hati adalah pangkal dari segala kebaikan dan keburukan manusia. Dan obat hati yang paling mujarab adalah Ikhlas. Ikhlas dan menerima bahwa semua ini terjadi pasti atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala, jalan yang terbaik yang Allah berikan kepada hambanya.


Jadi, sakit gigi atau sakit hati 😆.. In Shaa Allah kita semua jangan sampai merasakannya yah hehehh, amiin.


Salam

No comments:

Post a Comment